Sunday, January 16, 2011

H O M E is HOME

Finally I'm being at home, my favorite place since I have to go to Surabaya for my study. I don't believe that I've finished my first semester, but I really really worry about my mark because I think I don't do my best for 6 months ago :( Well, no regret please Tita. Just enjoy being at lovely home \(^⌣^)/
Before I went home, I bought some lollipops and present for my sister because last month, December, was her sixteenth birthday. Thanks to Novita Hermaningtyas Ardani (hahaha “Ardani” is last name of her boyfriend, Brian) for accompanied me and lets go for another wisata kuliner ;)





Monday, January 3, 2011

Imaks's birthday :)

Selamat ulang tahun imak, selamat tambah tua juga yaaa :* Hahaha, semoga panjang umur dan sehat selalu. Yang paling penting, semoga kamu bisa menjadi wanita yang lebih anggun --nunggu sampe lebaran monyet kali yaak-- Yah nggak usah anggun banget deeeeh, seenggaknya kamu nggak terlalu sering misuh, ngakak juga tau tempat, ngurangin ngerokok --kalo yang ini terserah :) kalo kamu sayang badanmu dan duitmu, pasti bakal berhenti-- Intinya, semoga kamu bisa jadi lebih baik ƪ(-ε-)ʃ
Sebenernya tadi aku sama Opi udah nyiapin surprise kecil-kecilan buat kamu mak, tapi bisa dibilang hampir gatot alias gagal total gara-gara kamu nyusulin ke asrama. Kayaknya gara-gara Opi kelamaan ngedit foto yang buat dikasi ke kamu deh ¬_¬ Kita udah beliin tiramisu buat kamu maaaak, ini nih tiramisunya ...




Dan ini foto narsisku sama si mbetik Opik, just cekidot ;) Hahaha








Sunday, January 2, 2011

Hujan Asam (Deposisi Asam)

Hujan yang normal, yaitu hujan yang tidak membawa zat pencemar, mempunyai pH 5,6, bersifat sedikit agak asam karena terlarutnya asam lemah, asam karbonat (H2CO3) yang terbentuk dari gas CO2 dengan air hujan. Apabila air hujan tercemar dengan asam-asam kuat, maka pH nya akan turun menjadi di bawah 5,6 dan kemudian disebut hujan asam.
Fenomena hujan asam mulai dikenal sejak abad 17, hal ini dapat diketahui dari buku karya Robert Boyle pada tahun 1692 dengan judul "A General History of the Air", yang menjelaskan fenomena hujan asam sebagai "nitrous or salino-sulfurous spirits".
Selanjutnya revolusi industri di Eropa yang dimulai sekitar awal abad ke-18 memaksa penggunaan bahan bakar batubara dan minyak sebagai sumber utama energi untuk permesinan. Sebagai akibatnya, tingkat emisi prekursor (tanda, awal mula) hujan asam seperti gas-gas SO2, NOx dan HCl meningkat. Sedangkan sebelumnya prekursor ini lebih banyak dari gas-gas gunung berapi dan kebakaran hutan.
Istilah hujan asam pertama kali digunakan oleh Robert Angus Smith pada tahun 1872 pada saat menjelaskan keadaan di Manchester, sebuah daerah industri di Inggris bagian utara dalam bukunya "Air and Rain: The Beginnings of Chemical Technology". Permasalahan hujan asam dalam skala yang cukup besar mulai terjadi pada tahun 1960-an, ketika keasaman sebuah danau di Skandinavia meningkat disertai berkurangnya populasi ikan di danau tersebut.
Hal serupa terjadi pula di Amerika Utara. Sementara pada waktu yang sama, banyak hutan di Eropa dan Amerika yang rusak. Sejak saat itu dimulai berbagai usaha penanggulangannya, baik melalui bidang ilmu pengetahuan, dan teknis, maupun bidang politik (Musfil, 2004).
Sebenarnya, istilah hujan asam kurang tepat untuk menggambarkan jatuhnya asam-asam yang ada di atmosfer bumi. Istilah yang lebih tepat untuk peristiwa ini adalah deposisi asam karena istilah deposisi asam mempunyai arti lebih luas daripada hujan asam.
Peristiwa pengendapan asam dari atmosfer ke permukaan bumi tidak hanya melalui air hujan tetapi juga melalui kabut, embun, salju, aerosol bahkan dengan pengendapan langsung.
Menurut Miller (2004), deposisi asam ada 2 jenis, yaitu:
1. Deposisi kering adalah terendapkannya asam-asam yang ada di udara dan mengenai tanah, benda, dan makhluk hidup tanpa melalui air hujan. Biasanya ini terjadi di perkotaan dimana pencemaran udara terjadi karena lalu lintas yang padat, dan di daerah yang berdekatan dengan daerah yang udaranya tercemar oleh industri. Deposisi kering biasanya terjadi di tempat dekat sumber pencemaran.
2. Deposisi basah adalah turunnya asam-asam yang ada dalam udara melalui tetes air hujan, kabut, embun atau butir-butir cairan (aerosol). Hal ini terjadi bila asam-asam di dalam udara larut ke dalam buti-butir air di awan. Jika turun hujan dari awan-awan atau butiran cairan ini, maka air hujannya akan bersifat asam. Peristiwa ini biasanya disebut dengan istilah rain-out. Selain itu deposisi basah dapat juga terjadi bila hujan turun melalui udara yang mengandung asam sehingga asam itu akan terlarut ke dalam air hujan hingga sampai ke bumi. Deposisi semacam ini biasanya disebut wash-out. Deposisi basah dapat terjadi di daerah yang sangat jaun dari sumber pencemaran.



"Tanggal 7 Jan '10 UAS PIL jam 10:00 am. Materi dari bab 5 sampe bab 8, semangaaaaaaaaaaat \m/. Tadi iseng-iseng baca buku PIL *tumbenbangetbacabuku hahaha dan akhirnya iseng-iseng juga posting materi yang aku baca tadi B)"




Saturday, January 1, 2011

Happy New Year \(^⌣^)/


Happy new year everybody \(´▽`)/ Hope this year will be better than last year.

Moga-moga tahun ini aku bisa gambar sebagus temen-temenku di Despro, terus kalo ngecat bisa rapi #amin. Minus-ku turun drastis, jerawat berkurang, rambutku tambah panjang *semoga nggak tergoda untuk potong rambut ntar pas pulang ke Bali*, berat badanku nggak melewati ambang batas -_____- Hahaha, abisan akhir-akhir ini aku gampang banget laper. Pengen makan mulu bawaannya, errrrr pengaruh mangkel sama orang tapi dipendem dan pelampiasannya adalah makan, makan , dan makan. Hofyhof ƪ(‾_‾“)ʃ Jadi inget sama Kania nihh ... O iyaaa, moga-moga temen-temenku bisa kayak dulu lagi ¬_¬ Kecil kemungkinan deh kayaknya, yah udahlah lupakan ! Biar mereka yang nentuin ke depannya mau gimana, mereka sudah besar #kataNovitaHermaningtyas wenaaaaak hahaha. Terus terus moga-moga aku bisa lebih rajin posting di blog ini biar nggak useless nih blog, daaaaaaaaaan IP aku di semester 1 memuaskan amin amin yaa robbal 'alamin \(^⌣^)/